10/29/2025 | Press release | Distributed by Public on 10/29/2025 04:34
Jakarta - Pusat Rehabilitasi dan Kesehatan Pertahanan (Kapusrehabkeshan) Kemhan membuka secara resmi Rapat Koordinasi dengan tema "Transformasi Organisasi Pusrehab Kemhan menjadi Pusrehabkeshan Kemhan Menghadapi Tantangan Tugas ke Depan" Tahun Anggaran 2025, di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Kepala Pusat Rehabilitasi dan Kesehatan Pertahanan (Kapusrehabkeshan) Kemhan, dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp.Rad., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini dan menegaskan bahwa Rakor TA 2025 diselenggarakan bertepatan dengan momentum validasi organisasi di tingkat Kemhan dan TNI. "Berdasarkan Keputusan Sekjen Kemhan Nomor: 1099/VII/2025 tentang Pembentukan Dukungan Elemen Satuan Kerja di Lingkungan Kemhan, telah mengamanahkan untuk melakukan validasi organisasi menjadi Pusrehabkeshan guna mengoptimalkan tugas yang diemban," ujar dr. Daniel Lumadyo Wartoadi, Sp.Rad.
Kapusrehabkeshan menjelaskan bahwa validasi ini menambahkan tugas Pusrehabkeshan dalam bidang kesehatan pertahanan serta pengelolaan terhadap dua unit pelaksana teknis (UPT) rumah sakit, yaitu RSPPN Soedirman dan Rumah Sakit Khusus Rehabilitasi Kementerian Pertahanan.
Menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks, Kapusrehabkeshan menekankan perlunya Pusrehabkeshan melaksanakan sejumlah langkah strategis. Langkah tersebut meliputi mengelaborasikan tugasnya dengan Satker di lingkungan Kemhan, Mabes TNI, dan Angkatan, serta berfungsi sebagai wadah praktik bagi mahasiswa kedokteran dan kesehatan. Selain itu, Pusrehabkeshan harus menjembatani kerja sama lintas sektor dengan kementerian dan lembaga terkait lainnya.
"Transformasi menjadi Pusrehabkeshan ini menuntut organisasi untuk bergerak lebih adaptif dan kolaboratif. Kami mengharapkan masukan konstruktif dari stakeholder terkait, baik dalam bidang kesehatan, SDM, maupun perumahsakitan, guna memastikan Pusrehabkeshan menjadi organisasi kinerja yang optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara," tegas dr. Daniel Lumadyo.
Rakor diikuti oleh unsur kesehatan dan personel dari Kemhan dan TNI, serta instansi lain yang terkait dengan Rehabilitasi dan Kesehatan Pertahanan, termasuk perwakilan dari BNPB, Kemensos, Kemenaker, dan Kemenpora. (Biro Infohan Setjen Kemhan)