09/17/2025 | Press release | Distributed by Public on 09/17/2025 07:16
Jakarta, Indonesia - "Indonesia akan terus perkuat kerja sama dengan Uruguay, serta negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Karibia", disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Christiawan Nasir pada Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Uruguay di Jakarta (16/09). Delegasi Uruguay dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay, Valeria Csukasi.
Pada pertemuan tersebut, Wamenlu Tata menegaskan Uruguay sebagai mitra penting Indonesia di kawasan Amerika Selatan dan Karibia, khususnya di sektor energi, pangan, dan pertanian. Sementara itu, Wamenlu Uruguay menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra politik dan dagang yang strategis serta terpercaya. Keduanya sepakat mendorong perdagangan yang bersifat komplementer yang saling melengkapi dan menguntungkan.
Wamenlu RI juga menekankan kembali pentingnya percepatan negosiasi Indonesia - MERCOSUR (IM) CEPA. Indonesia mengapresiasi dukungan Uruguay yang memiliki peran strategis sebagai tuan rumah Sekretariat MERCOSUR di Montevideo.
Di bidang energi, kedua Wamenlu juga sepakat mendorong kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Indonesia mencatat keunggulan Uruguay dimana 98% sumber listrik berasal dari energi terbarukan. Keduanya sepakat untuk mendorong pertukaran pengalaman dan teknologi untuk mengembangkan kemampuan EBT melalui sumber daya air, surya, dan angin. Keduanya merekomendasikan pembahasan secara targeted dan menyeluruh dengan melibatkan stakeholders kunci kedua negara.
Pertemuan juga membahas isu perlindungan WNI, khususnya Anak Buah Kapal (ABK) yang secara reguler berlabuh di Uruguay dan mencapai 800-1000 WNI ABK tiap tahunnya. Wamenlu Tata menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Uruguay dan Konsul Kehormatan RI di Uruguay, Nicolas Potrie Bo, atas dukungan dalam penanganan kekonsuleran WNI. Untuk memaksimalkan perlindungan, Indonesia mengusulkan pembentukan Agreement on Consular Notification and Assistance guna memperkuat penanganan kasus WNI di Uruguay maupun WN Uruguay di Indonesia.
Di akhir pertemuan, kedua Wamenlu menandatangani Persetujuan Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas. Kedua hal ini penting guna memperkuat konektivitas antar pemerintah dan masyarakat guna menjembatani jarak geografis antara Indonesia dan Uruguay.
Forum Konsultasi Bilateral ini merupakan yang pertama sejak terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara 59 tahun silam. Indonesia-Uruguay akan merayakan hubungan diplomatik ke-60 pada 2026. Kerja sama kedua negara tercatat mengalami peningkatan, ditandai tren kenaikan perdagangan kedua negara dan mencapai 65,5 Juta USD pada 2024. Produk ekspor utama Indonesia ke Uruguay adalah minyak sawit, alas kaki, kelapa, kacang brazil dan kacang mete, dan pasta kakao.
Sumber: Kementerian Luar Negeri