12/13/2025 | Press release | Distributed by Public on 12/13/2025 06:55
Wali Kota Medan, Rico Waas berharap para guru tidak hanya meningkatkan kemampuan dalam pemanfaatan teknologi, tetapi juga memperkuat pendekatan emosional serta pemahaman terhadap karakter anak-anak masa kini.
Harapan tersebut disampaikan Rico Waas saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus perkenalan Pengurus PGRI Kota Medan Masa Bakti XXIII Periode 2025-2030 di Auditorium Universitas Negeri Medan (Unimed), Sabtu (13/12/2025). Kedatangan Wali Kota Medan itu disambut dengan iringan musik tradisional Gordang Sambilan.
Rico Waas menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan tidak dapat menggantikan peran guru sebagai pendidik sekaligus pembentuk karakter. Menurutnya, kedekatan emosional antara guru dan murid merupakan fondasi penting dalam proses pembelajaran.
"Peserta didik adalah manusia, bukan robot. Guru adalah figur pengganti orang tua di sekolah. Karena itu, pendekatan emosional dan komunikasi langsung harus tetap dibangun," tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa dunia pendidikan saat ini telah memasuki era modern yang sangat berbeda dibandingkan masa lalu. Penilaian terhadap peserta didik tidak lagi semata-mata berbasis akademik, tetapi juga mencakup minat, bakat, kompetensi, serta kondisi mental. Metode pembelajaran pun terus berkembang seiring dengan tuntutan zaman dan kemajuan teknologi.
Seiring pesatnya perkembangan tersebut, Rico Waas menyebut Pemerintah Kota Medan telah mulai menerapkan pembelajaran berbasis digital, salah satunya melalui peluncuran kelas digital di SMP Negeri 11 serta sejumlah sekolah lainnya di Kota Medan. Pemanfaatan smart class, smartboard, dan perangkat digital dinilai mampu membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan kolaboratif.
Meski demikian, Rico Waas mengingatkan agar pemanfaatan teknologi dilakukan secara bijak dan tidak menimbulkan ketergantungan, terutama pada anak-anak. Ia juga menyoroti peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai di rumah agar komunikasi langsung dan interaksi sosial dalam keluarga tetap terjaga.
"Jangan sampai dalam satu rumah, anggota keluarga hanya berkomunikasi melalui ponsel, padahal berada dalam ruangan yang sama. Pendidikan karakter harus dibangun melalui sinergi antara sekolah dan keluarga," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Rico Waas juga secara simbolis menyerahkan penghargaan kepada 146 guru yang memasuki masa purnabakti sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka di dunia pendidikan. Selain itu, Wali Kota Medan turut menyerahkan bantuan kepada guru-guru yang terdampak bencana banjir sebagai wujud kepedulian dan solidaritas Pemerintah Kota Medan.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Medan Periode 2025-2030, Andi Yudhistira, menegaskan bahwa organisasi yang selama ini bergerak dalam ranah profesi dan perjuangan akan mulai menggeser fokusnya pada pengembangan kompetensi guru, khususnya dalam menghadapi tuntutan digitalisasi pendidikan.
Ia mengatakan bahwa penguatan kapasitas pendidik akan menjadi prioritas utama PGRI Kota Medan dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, peningkatan kualitas guru harus berjalan seiring dengan perubahan sistem pembelajaran agar pendidikan di Kota Medan mampu menjawab tantangan zaman dan mendukung terwujudnya sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan