12/22/2025 | Press release | Distributed by Public on 12/23/2025 21:52
Astana, Kazakhstan -Nama Indonesia berkali-kali disebut di Beeline Arena, Astana, Kazakhstan, seiring dengan keberhasilan gemilang tim bulutangkis Indonesia yang mendominasi turnamen Astana International Challenge 2025 yang diselenggarakan pada 17-21 Desember 2025. Dari total lima nomor yang dipertandingkan, skuad Merah Putih sukses mengamankan empat medali emas (22/12).
Dominasi ini menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan utama bulutangkis dunia, sekaligus menunjukkan efektivitas program regenerasi atlet nasional di panggung internasional. Turnamen ini merupakan bagian dari kalender resmi Badminton World Federation (BWF) Continental Circuit yang diikuti oleh atlet-atlet potensial dari berbagai negara untuk memperebutkan poin peringkat dunia.
Pada nomor ganda campuran, Indonesia berhasil meraih gelar juara melalui pasangan Bimo Prasetyo dan Arlya Nabila Thesya Munggaran, yang tampil konsisten dan dominan sepanjang turnamen. Indonesia juga mencatatkan hasil gemilang pada nomor ganda putra, di mana pasangan Muhammad Rian Ardianto dan Rahmat Hidayat keluar sebagai juara. Selain itu, dua pasangan Indonesia lainnya, yaitu Ali Faathir Rayhan dan Devin Artha Wahyudi serta Anselmus Breagit Fredy Prasetya dan Pulung Ramadhan, berhasil meraih posisi peringkat ketiga, mencerminkan kedalaman dan kekuatan talenta Indonesia pada nomor tersebut.
Pada nomor ganda putri, Indonesia meraih posisi runner-up melalui pasangan Lanny Tria Mayasari dan Amallia Cahaya Pratiwi, yang menunjukkan daya saing tinggi dalam menghadapi lawan-lawan internasional. Indonesia juga melanjutkan dominasinya pada nomor tunggal. Di kategori tunggal putri, Thalita Ramadhani Wiryawan berhasil meraih juara pertama, sementara Dalila Aghnia Puteri menempati peringkat ketiga. Adapun pada nomor tunggal putra, Indonesia mendominasi podium dengan Muhamad Yusuf sebagai juara pertama, disusul oleh Prahdiska Bagas Shujiwo di posisi kedua. Berkat capaian tersebut, Indonesia berhasil keluar sebagai juara umum turnamen dengan perolehan total empat medali emas dan dua medali perak.
Duta Besar LBBP RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menyampaikan terimakasih kepada delegasi PBSI yang hadir ke Kazakhstan, serta terimakasih atas dukungan penuh Menpora Erik Tohir, Wamenpora dan Waketum PBSI Taufik Hidayat, serta Ketua Umum PBSI, Fadil Imran untuk memajukan diplomasi olahraga di negara terkaya di Asia Tengah dan Eurasia, Kazakhstan. "Terimakasih tak terhingga kepada 28 orang atlet, pelatih dan official badminton dalam Astana International Challenge 2025 di Kazakhstan. Empat medali emas dan dua medali perak ini adalah bukti perjuangan tanpa akhir membela Merah Putih dimanapun dan dalam kondisi apa pun," puji Dr. M. Fadjroel Rachman, Duta Besar LBBP RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan.
"Kepada Menpora Bapak Erick Tohir, Wamenpora dan Waketum PBSI Bapak Taufik Hidayat, serta Ketua Umum PBSI, Fadil Imran, KBRI Astana berterimakasih sebesar-besarnya atas dukungan tak terbatas pada keikutsertaan atlet Badminton Pelatnas dalam Astana International Challenge 2025 ini. Semoga Indonesia bisa terus berpartisipasi pada kejuaraan Badminton di Kazakhstan," ujar Dubes Fadjroel yang juga Juru Bicara Presiden Joko Widodo pada 2019-2021 itu.
"Kemenpora Indonesia juga segera menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Olahraga dan Kepemudaan dengan Kementerian Olahraga dan Pariwisata Kazakhstan." tambah Dubes Fadjroel.
Manajer Tim PBSI, Hasanuddin Purnama mengatakan bahwa konsisten dalam latihan serta dukungan penuh KBRI Astana adalah kunci dari kemenangan ini.
"Kunci dibalik kemenangan ini adalah hasil dari program latihan yang berkelanjutan dimana pelatnas PBSI menggelar pelatihan sepanjang tahun. Persiapan menjelang kejuaraan dan menjaga kondisi selama pertandingan (baik dari recovery, asupan gizi dan istirahat) sehingga atlet senantiasa ada dalam kondisi siap untuk bertanding. KBRI sebagai rumah Indonesia di Kazakhstan sangat all out membantu dalam memberikan dukungan kepada tim selama di pertandingan, salah satunya melalui undangan makan malam, bantuan transportasi yang dimana disini tim sedikit kesulitan untuk menggunakan kendaraan umum. Kemudian menyempatkan hadir dan mendukung secara langsung di lapangan pada saat Atlet sedang bertanding. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Jajaran KBRI Kazakhstan terutama kepada bapak Dr. M. Fadjroel Rachman, atas bantuannya kepada tim bulutangkis selama kami berada di Kazakhstan", ucap Hasanuddin.
Atlet Indonesia yang membawa emas untuk kategori ganda putra, Muhammad Rian Ardianto menyampaikan bahwa capaiannya bersama Rahmat Hidayat di ajang ini dipersembahkan untuk PBSI dan warga negara Indonesia di Kazakhstan. "Kemenangan ini kami tujukan untuk keluarga besar PBSI, supporter kita yang ada di kazakhstan dan masyarakat Indonesia. Tantangannya selain udara yang dingin, banyak pemain muda dari Indonesia juga yang sedang naik daun", tutur atlet yang pernah mencapai peringkat 1 dunia bersama Fajar Alfian tersebut.
Sumber: KBRI Astana