12/20/2025 | Press release | Distributed by Public on 12/19/2025 22:39
Jakarta, 19 Desember 2025 - Indonesia akan menjadi Ketua Developing-8 (D-8) Organization for Economic Cooperation mulai 1 Januari 2026, untuk periode 2026-2027. Serah terima resmi keketuaan akan dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-12, yang akan diselenggarakan di Jakarta pada April 2026.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Tri Tharyat, dalam kegiatan Ngobrol Asik (Ngobras) edisi ke-3 bertema "Keketuaan Indonesia di D-8: Menguatkan Solidaritas dan Kerja Sama di Global South" yang diselenggarakan di Kantin Diplomasi Kemlu, Jumat (19/12).
Dirjen Kerja Sama Multilateral menegaskan bahwa keketuaan Indonesia di D-8 merupakan momentum strategis untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia, memperkokoh solidaritas negara-negara Global South, serta meningkatkan daya tawar kolektif negara berkembang dalam menghadapi dinamika geopolitik dan tantangan multilateralisme.
"D-8 adalah forum ekonomi strategis Global South. Di tengah dinamika geopolitik dan tantangan multilateralisme, keketuaan Indonesia di D-8 akan menjadi sarana penting untuk memperkuat kesetaraan, solidaritas, dan kerja sama ekonomi yang konkret," ujar Dubes Tri Tharyat.
D-8 merupakan organisasi kerja sama ekonomi negara-negara berkembang yang terdiri dari Azerbaijan, Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan dan Türkiye. Organisasi ini mewakili sekitar 1,3 miliar penduduk dunia, memiliki total Produk Domestik Bruto kolektif sekitar USD 5,1 triliun, serta mencatat perdagangan intra-D-8 sebesar kurang lebih USD 157 miliar.
Dengan komposisi geografis yang luas mencakup Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika, D-8 menempati posisi yang semakin strategis sebagai blok ekonomi penyeimbang dan motor penggerak kerja sama ekonomi Selatan-Selatan. Dirjen Tri juga menambahkan bahwa kajian internasional memproyeksikan negara-negara anggota D-8 akan menjadi kekuatan ekonomi utama dunia pada tahun 2050. Hal ini menjadikan D-8 sebagai salah satu investasi politik dan hubungan luar negeri.
Keketuaan Indonesia di D-8 akan mengusung tema Navigating Global Shifts: Strengthening Equality, Solidarity and Cooperation for Shared Prosperity, yang mencerminkan semangat kesetaraan, solidaritas, dan kerja sama serta sejalan dengan nilai Dasasila Bandung. Keketuaan Indonesia akan diarahkan untuk memperkuat integrasi ekonomi dan perdagangan, mendorong pengembangan ekonomi halal, mempromosikan ekonomi biru dan transisi hijau, meningkatkan konektivitas dan transformasi digital, serta memperkuat tata kelola organisasi D-8.
Pada kesempatan tersebut turut diperkenalkan logo keketuaan Indonesia yang terinspirasi dari simbol kompas dan cahaya penuntun (jyoti) sebagai lambang arah, persatuan, dan optimisme Global South menuju masa depan yang inklusif dan sejahtera.
Sebagai puncak rangkaian keketuaan, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT ke-12 D-8 di Jakarta pada April 2026, yang akan didahului oleh pertemuan tingkat Pejabat Tinggi serta pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri.
Sejalan dengan komitmen kemanusiaan dan solidaritas, Indonesia juga akan menyelenggarakan sesi khusus mengenai Palestina, di sela KTT. Selama penyelenggaraan KTT, juga akan digelar Business and Investment Forum sebagai wahana penguatan jejaring dunia usaha, dan Halal Expo yang diharapkan menjadi platform penting penguatan ekosistem ekonomi halal di antara negara-negara anggota D-8.
KTT D-8 Jakarta 2026 diharapkan menghasilkan Deklarasi sebagai wujud komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama ekonomi, solidaritas Global South, serta mendorong pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh negara anggota D-8.
Sumber: Kementerian Luar Negeri Republik Indonesi