09/24/2025 | Press release | Distributed by Public on 09/25/2025 07:04
Ottawa, Kanada - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melakukan Kunjungan Resmi ke Ottawa, Kanada, atas undangan Perdana Menteri Kanada Mark Carney (24/9). Kunjungan Resmi ini merupakan yang pertama dalam 25 tahun terakhir, sejak Presiden Abdurrahman Wahid melakukan Kunjungan Resmi ke Kanada pada tahun 2000.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Prabowo melakukan pertemuan empat mata (tete-a-tete) dengan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, serta menyaksikan penandatanganan tiga dokumen penting yaitu Indonesia-Canada Comprehensive Economi Partnership Agreement (ICA-CEPA), Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pertahanan, serta MoU antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Business Council of Canada (BCC) terkait kerja sama perdagangan dan investasi.
ICA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan komprehensif pertama Indonesia dengan negara di Kawasan Amerika Utara. Kesepakatan ini membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia ke Kanada, terutama dari sektor padat karya dan UMKM, mendorong investasi, memperluas diversifikasi pasar ekspor, dan memperkuat rantai pasok serta ketahanan pangan.
Perdana Menteri Kanada menyampaikan bahwa ICA-CEPA dipandang sebagai faktor yang akan mengubah lanskap bagi para pekerja dan pelaku usaha, membuka akses pasar yang lebih luas, serta mendorong peningkatan investasi antara kedua perekonomian yang terus berkembang.
Sementara itu, MoU bidang pertahanan semakin memperluas dialog strategis serta kerja sama pertahanan dan promosi industri pertahanan kedua negara. Di lain sisi, MoU KADIN-BCC memperkuat kemitraan dunia usaha yang mendukung implementasi ICA-CEPA secara konkret.
Kedua pemimpin juga bertukar pandangan mengenai isu kawasan dan global, termasuk perkembangan situasi Palestina. Indonesia menyampaikan apresiasi atas pengakuan Kanada terhadap perjuangan Palestina sebagai negara berdaulat.
Indonesia juga menyambut baik penegasan kembali komitmen Kanada dalam mendukung sentralitas ASEAN sebagai kekuatan pendorong bagi terwujudnya arsitektur kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif, sesuai dengan Piagam ASEAN serta prinsip hukum internasional.
Dalam kunjungan ini, Presiden Prabowo juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Kanada Mary Simon, membahas penguatan hubungan people-to-people Indonesia-Kanada, terutama di bidang pendidikan, budaya, dan kepemudaan.
Kunjungan ini menegaskan komitmen kedua negara untuk membuka babak baru kemitraan strategis yang lebih erat, saling menguntungkan, dan berorientasi ke masa depan.
Sumber: Kementerian Luar Negeri RI